Apa itu Atom?
Mungkin banyak dari kalian yang tidak mempercayai adanya atom,
sebab belum ada yang bisa melihatnya secara langsung. Tapi tanpa kalian sadari,
benda-benda yang berada di sekitar kita adalah sususan dari atom-atom. Lantas,
apa sih sebenarnya atom ini?
Atom adalah pertikel terkecil yang sudah tidak dapat terbagi lagi.
Nah, atom sendiri berasal dari kata ATOMOS yang berarti tak terbagi menurut
Bahasa Yunani. Agar lebih paham tentang atom, kita harus tahu penemu atom dan
teorinya. Berikut teori atom dari ilmuan-ilmuan yang menemukan.
1.
Teori Atom Democritus
Democritus mengemukakan sebuah teori bahwa sebuah benda jika
dibelah terus menerus akan mencapai suatu titik namun titik itu tidak dapat
dilihat (Atom). Ilmuan yang mendukung pernyataan dari Democritus adalah Dalton.
2. Teori Atom Dalton (Bola Pejal)
2. Teori Atom Dalton (Bola Pejal)
Jhon Dalton adalah kimiawan, fisikawan dan ahli meteorology asal
Inggris. Dalton mengemukakan teori bahwa atom adalah bagian terkecil dari suatu
zat, dan tidak dapat dibagi lagi.
John
Dalton pada tahun 1805 menyatakan teori atom modern berdasarkan dari hukum
kekekalan massa serta perbandingan tetap sebagai berikut :a. Semua materi tersusun oleh partikel yang paling kecil yang tidak bisa diciptakan dan juga tidak bisa dimusnahkan.
b. Atom unsur sejenis ialah sama dalam segala hal, namun atom unsur tidak sejenis memiliki perbedaan dengan atom-atom lain.
c. memiliki ikatan antar senyawa yang telah terbentuk.
d. Atom membentuk sebuah bentuk molekul dengan angka perbandingan bilangan bulat yang sederhana.
Teori atom modern tentu saja sudah ada perubahan dan perkembangan daripada teori Dalton. Tetapi inti teori atom Dalton tetap berlaku. Hari ini kita tahu bahwa atom dapat dihancurkan melalui reaksi nuklir namun tidak bisa dihamcurkan oleh reaksi kimia. Selain itu ada juga berbagai jenis atom dalam unsur yang dikenal sebagai “isotop”, namun demikian isotop suatu unsur tetap memiliki sifat kimia yang sama.
3.
Teori
Thomson
4.
Teori
Rutherford
5.
Teori
Niels Bohr
Bohr menyatakan bahwa electron tidak dapat sembarangan berada
dalam atom, terletak di energi masing-masing atau lintasannya sendiri. Bohr
juga dikenal sebagai penemu kulit-kulit atom. Model atom Bohr sanggup
membuktikan kestabilan atom dan spektrum atom hydrogen. Tetapi model dari atom
Bohr dapat dikatakan lemah karena asusmsi bahwa electron mengelilingi inti
dalam orbit melingkar tidak sepenuhnya benar. Dalam model atom Bohr ini dikenal
dengan istilah konfihurasi electron. Konfigurasi electron sendiri adalah
susunan electron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan
konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur
menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada
kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron
valensi sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam
membentuk ikatan dengan atom lain.
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa
patokan yang harus selalu diingat, yaitu:
1) Dimulai dari lintasan yang
terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit
ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
2) Jumlah elektron maksimum (paling
banyak) yang dapat menempati masing-masing kulit adalah:
2 n2
dengan n = nomor kulit
Kulit K dapat menampung maksimal 2 elektron.
Kulit L dapat menampung maksimal 8 elektron.
Kulit M dapat menampung maksimal 18 elektron, dan seterusnya.
3) Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung
maksimal 8 elektron.
- 6. Teori Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum didasarkan pada:
1. elektron bersifat gelombang dan partikel, oleh Louis de Broglie
(1923).
2. persamaan gelombang elektron dalam atom, oleh Erwin Schrodinger
(1926).
3. asas ketidakpastian, oleh Werner Heisenberg (1927).
Menurut teori atom mekanika kuantum, elektron tidak bergerak pada
lintasan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka model atom mekanika kuantum
adalah sebagai berikut:
a) Atom terdiri atas inti atom
yang mengandung proton dan neutron, dan elektronelektron mengelilingi inti atom
berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom, hal ini disebut
dengan konsep orbital.
b) Dengan memadukan asas
ketidakpastian dari Werner Heisenberg dan mekanika gelombang dari Louis de
Broglie, Erwin Schrodinger merumuskan konsep orbital sebagai suatu ruang tempat
peluang elektron dapat ditemukan.
c) Kedudukan elektron pada
orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
Sumber : (krisnadwi, bisakimia, 2017)